Selasa, 19 Oktober 2010

“The Ten Commandment of Computer Ethics” 10 Etika Berkomputer di Dunia Cyber

Penggunaan komputer dan internet terus meningkat, saat ini sudah 149 juta orang di seluruh dunia yang menggunakan fasilitas internet dan diperkirakan pertumbuhan internet mencapai 12% per bulan. Tujuan dan perilakunya pun memang berbeda. Umumnya orang dewasa menggunakan internet sebagai bagian dari pekerjaan dan untuk mendapatkan informasi, sedangkan anak-anak mengakses internet untuk kebutuhan hiburan seperti game, music, dan berkenalan dengan orang lain.

Dengan banyaknya pengguna internet ini maka dapat dipastikan selalu ada sisi positif dan negatifnya. Cyberbullying (pelecehan atau perilaku mengganggu di dunia cyber) adalah salah satu dampak negatif yang sering terjadi dan dari perilaku ini disurvey telah banyak mengganggu mental anak-anak remaja. Maka dari itu kita harus belajar bagaimana untuk mempunyai etika yang baik dalam ber komputer. Berikut sepuluh etika berkomputer, seandainya diterapkan oleh remaja dan profesional IT pasti dampak negatif dari penggunaan internet akan berkurang:

1. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
2. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
3. Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya
4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
6. Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar
7. Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan
8. Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain
9. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang dirancang
10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat menggunakan komputer

Sebagai netizen (masyarakat cyber) kita harus bersama-sama belajar untuk lebih baik lagi dalam melakukan cyberworld ethics, saya yakin dengan perkembangan dunia internet yang begitu cepat dan diimbangi dengan etika berkomputer yang baik pasti perkembangan di dunia IT akan lebih baik lagi.

Disarikan dari: cyber world ethics
“The Ten Commandment of Computer Ethics”

sumber: http://www.beritanet.com/Technology/Security/10_etika_berkomputer_di_dunia_cyber.html

Sabtu, 09 Oktober 2010

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

(Pertemuan 1)
Oleh: A. Mudhfar Ma’ruf

Pendahuluan
Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi untuk bisa turut serta memajukan Indonesia di segala bidang. Dicetaknya SDM yang berkualitas ini tentu saja tidak terlepas dari peran instansi pendidikan yang berkualitas juga, tanpa terbatas pada tingkatannya, dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Program Pascasarjana dan seterusnya. Persiapan SDM yang berkualitas tampaknya telah dilakukan hampir oleh seluruh instansi pendidikan di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari banyaknya program-program baru yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam usahanya untuk terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikannya tentu saja agar SDM yang dihasilkan berkualitas tinggi dan dapat bertahan di dunia kerja, setiap instansi pendidikan tingkat perguruan tinggi, selalu mengadakan evaluasi secara terus-menerus terhadap keseluruhan proses perkuliahan yang terjadi setiap semesternya. Hal ini dilakukan karena adanya kesadaran bahwa keseluruhan proses yang terjadi pada suatu waktu tertentu belum tentu telah sesuai dan optimal untuk terus dilaksanakan dan dijadikan acuan untuk proses berikutnya. Contohnya kurikulum, kurikulum yang digunakan pada tahun 2004 belum tentu masih sesuai untuk diterapkan pada tahun 2005 atau 2006. Selain kurikulum, hal-hal yang dievaluasi antara lain alokasi tenaga pengajar (pembagian tugas pengajaran), penambahan mata kuliah yang dirasa perlu, dan lain-lain.
Banyaknya hal-hal yang perlu dievaluasi setiap periodenya, memancing pemikirian bahwa bila usaha evaluasi tersebut masih dilakukan secara manual, maka nantinya akan muncul kendala di mana beberapa informasi-informasi penting justru terlewat atau tidak terangkum dengan baik, sehingga tidak cukup baik untuk dijadikan bahan evaluasi. Agar kendala ini bisa dihindari, dibutuhkan suatu manajemen yang baik agar segala sesuatunya dapat terlaksana dengan baik juga.
Tantangan dunia kependidikan yang berorientasi pendidikan untuk semua dan dituntut menyediakan lulusan yang bermutu dan siap pakai dalam lapangan pekerjaan (link and match), mau tidak mau membuat lembaga pendidikan harus menerapkan strategi yang tepat. Di sisi lain, pemerintah memberikan kebebasan lembaga pendidikan untuk menetapkan mekanisme pembiayaan pendidikan. Hal ini secara tidak langsung akan menimbulkan persaingan yang membuat lembaga pendidikan berorientasi pada busines like. Untuk itu dibutuhkan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan kegiatan manajemen dalam lembaga pendidikan.
Sistem informasi manajemen pendidikan (SIM Pendidikan) merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi dalam memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data untuk mendukung proses pengambilan proses bidang pendidikan. Adapun keputusan yang akan diambil sebagai pemecahan masalah yang dihadapi lembaga pendidikan akan didasarkan atas sistem informasi fungsional manajemen pendidikan berupa SIM keuangan pendidikan, SIM operasi pendidikan, SIM SDM Pendidikan, dan SIM pemasaran.

Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Sebelum membahas mengenai pengertian sistem informasi manajemen pendidikan secara utuh, sebelumnya akan dikemukakan pengertian sistem, informasi, dan pendidikan secara singkat berdasarkan pengertian yang dikemukakan beberapa ahli.
1. Sistem
- Sistem adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam satu lingkungan tertentu (Ludwig, 1997)
- Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. (A. Rapoport, 1997).
- Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian yang saling memengaruhi (L. Ackof, 1997)
- Sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan. (Gordon B. Davis, 1995).
- Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai tujuan. (Raymond Mc. Leod, Jr., 2001).
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, bisa ditarik benang merah bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu untuk mencapai tujuan tertentu.
Berangkat dari definisi tersebut, maka sistem mempunyai karakter sebagai berikut:
a. mempunyai komponen-komponen sistem atau subsistem-subsistem (components)
b. mempunyai batas sistem (boundary)
c. mempunyai lingkungan luar (environment)
d. mempunyai penghubung atau antarmuka (interface)
e. mempunyai tujuan (goal)
Sedangkan jenis sistem secara umum terdiri dari sistem terbuka (Open-Loop System) dan sistem tertutup (Closed-Loop System). Sistem terbuka adalah sistem yang tidak memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik. Sedangkan sistem yang tertutup, yaitu sebuah sistem yang memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik. (Raymond Mc. Leod, Jr., 2001).
2. Informasi
- Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang. (Gordon B. Davis, 1995).
- Informasi merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta-fakta yang ada . (Budi Soetejo, 2002).
- Informasi adalah sebuah pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa (suatu objek atau konsep) sehingga manusia dapat membedakan sesuatu dengan lainnya. (Samuel Elion, 1992)
- Informasi merupakan kumpulan data yang diolah, baik bersifat kulitatif maupun kuantitatif dan memiliki arti lebih luas. (Eti Rochaety dkk., 2008)
Ciri-ciri informasi :
a. Benar atau salah
Informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan
b. Baru
Informasi benar-benar baru bagi si penerima
c. Tambahan
Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada
d. Korektif
Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar
e. Penegas
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga meningkatkan keyakinan terhadap informasi
3. Sistem Informasi
Dari pengertian sistem dan informasi di atas, Laudon, Kenneth C. And Jane P. Laudon (2004) mengartikan sistem informasi sebagai kumpulan komponen dalam sebuah organisasi atau lembaga yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Atau lebih jelasnya, Sistem Informasi merupakan gabungan komponen-komponen yang bekerja sama dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis,dan visualisasi di dalam organisasi.
Komponen-komponen Sistem Informasi:
a. Perangkat Keras (hardware)
Peranti fisik (komputer, printer dll.)
b. Perangkat Lunak (software)
Program; sekumpulan perintah agar hardware dapat memproses data
c. Prosedur
Aturan yang digunakan untuk memproses data dan output yang diinginkan
d. Orang
Pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, proses, penggunaan output
e. Basis Data
Sekumpulan tabel, link, dan lain2 yang berkaitan dengan penyimpanan data
f. Jaringan Komputer dan komunikasi data
Sistem penghubung yang memungkinkan resource diakses secara bersama
Di instansi perguruan tinggi, selama ini sistem informasi digunakan sebatas untuk membantu operasional intern dari instansi tersebut dengan mengotomatisasi beberapa fungsi tertentu ketimbang sebagai sarana untuk membantu pengambilan keputusan. Beberapa contoh fungsi yang diotomatisasi adalah registrasi perkuliahan atau pembayaran biaya kuliah, segala sesuatu yang cenderung ke arah usaha memudahkan hubungan antara perguruan tinggi dengan peserta didiknya. Padahal, terdapat sebuah kesempatan baik jika sebuah sistem informasi, khususnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) diimplementasikan di instansi pendidikan untuk membantu pengambilan keputusan, nantinya akan sangat membantu sebagian besar proses perkuliahan, dari segi manajemen perkuliahan, karena yang dilibatkan bukan hanya dari present events, namun juga past events sebagai bahan evaluasi dan input untuk perencanaan di masa mendatang.
4. Manajemen
Secara luas orang sudah banyak mengenal tentang istilah manajemen, hakikat manajemen secara relatif, yaitu bagaimana sebuah aktifitas bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosesdur dan proses.
Secara umum dikatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. (George R. Terry, 1997)
5. Pendidikan
Secara bahasa pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atai kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan, dan cara mendidik).
Menurut undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurut Sihombing (2002) pendidikan mengandung pokok-pokok penting sebagai berikut:
1. Pendidikan adalah proses pembelajaran
2. Pendidikan adalah proses social
3. Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia
4. Pendidikan berusaha mengubah atau mengembangkan kemampuan, sikap, dan perilaku positif
5. Pendidikan merupakan perbuatan atau kegiatan sadar
6. Pendidikan memiliki dampak pada lingkungan
7. Pendidikan berkaitan dengan cara mendidik
8. Pendidikan tidak terfokus pada pendidikan formal
6. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. (Gordon B. Davis).
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu (timely) bagi manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah organisasi, dengan tujuan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki perencanaan dan pengendalian.
SIM adalah kunci dari bidang yang menekankan personal manajemen yang dapat memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan dalam mendukung keputusan dengan melewati suatu prosedur kerja (aturan kerja) yang telah ditetapkan. Sering juga disebut sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Jenis-jenis SIM itu sendiri kemudian dispesialisasikan lagi jenisnya menurut kebutuhan dari organisasi penggunanya, SIM yang digunakan di instansi pemerintahan, pendidikan, rumah sakit atau perusahaan memiliki fungsi yang berbeda.
Dari definisi-definisi di atas, bisa ditarik sebuah pengertian tentang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. SIM Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi tekhnologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.
Pengertian lain SIM Pendidikan adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam lembaga pendidikan.

Referensi
Rochaety, Eti dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
Raymond, Mc Leod. Management Information Sistem. Eight Edition. (New Jersey: Prentice-Hall International, Inc. 2001)
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputer#Sistem_Informasi. Februari 2006. Wikipedia, the free encyclopedia
Laudon, Kenneth C. And Jane P. Laudon. Management Information Sistem: Managing The Digital Firm 8thed. Prentice Hall, 2004.
Rahmat Samik M.-Ibrahim, Penelitian Bidang Sistem Informasi Managemen di Indonesia (SIMDI), 2006