Jumat, 24 Desember 2010

KOMUNIKASI

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.

Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
• Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
• Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
3. Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
4. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
5. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.

Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.

Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tapatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.

Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.


Referensi
1. Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran
2. Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
3. West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.
4. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
5. Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
6. http://id.wikipedia.org

Rabu, 15 Desember 2010

RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

1. Koneksi dan setting
Identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi database, dan format tanggal.

2. Pengelolaan Kesiswaan
Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai pengelolaan data alumni.

3. Pengelolaan Akademik
Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.

4. Pengelolaan Guru dan Karyawan
Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).

5. Pengelolaan Keuangan
Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti: biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
6. Pengelolaan Perpustakaan
Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari: statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.

7. Pelaporan
Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan bimbingan) per-siswa, per-kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)

8. Bank Soal
Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan pencetakan

Sumber: http://www.smart-tp.net

Rabu, 10 November 2010

ANTARA DATA, INFORMASI, dan PENGETAHUAN

Data
Secara teknis data merupakan bentuk jamak dari bahasa latin “datum” yang berarti fakta. Namun bagaimanapun juga istilah data juga banyak digunakan untuk merepresentasikan hal tunggal. Fakta ditangkap, disimpan dan diekspresikan sebagai data. Data merupakan representasi fakta yang ditemukan dalam aktivitas sehari-hari berupa teks, gambar, suara maupun video.
Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data: bagian paling dasar/kecil dari karya manusia. Data bersifat kaku.

Informasi
Data merupakan bahan mentah informasi. Informasi adalah data yang telah diproses sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya (McFadden, 1999). Data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Davis, 1999).
Informasi merupakan hasil pengolahan dari data yang dapat memberikan gambaran lebih jelas terhadap sesuatu. Informasi bersifat dinamis. Semua orang memiliki tanggapan yang berbeda-beda pada suatu informasi.
Informasi merupakan data dalam konteks. Tanpa konteks data tidak berarti apa-apa. Kita membuat data menjadi berarti dengan menginterpretasikan konteks yang terdapat di sekeliling data. Konteks tersebut mencakup hal-hal berikut:
1. Makna bisnis elemen data dan hal-hal yang berkaitan.
2. Format bagaimana data direpresentasikan.
3. Batasan waktu yang direpresentasikan oleh data.
4. Relevansi data terhadap penggunaannya.

Pengetahuan
Pengetahuan adalah kombinasi dari naluri, gagasan, aturan, dan prosedur yang mengarahkan tindakan atau keputusan (Alter, 1992). Pengetahuan berasal dari informasi yang diserap dalam akal pikiran seseorang. Pengetahuan bersifat transenden. Pengetahuan adalah informasi yang diinterpretasikan dan diintegrasikan.
Pengetahuan merupakan pemahaman, kesadaran, pengenalan tentang situasi dan kebiasaan dengan kompleksitasnya. Pengetahuan merupakan informasi dalam perspektif, diitegrasikan kedalam sudut pandang berdasarkan pengenalan dan interpretasi terhadap pola tertentu.
Seperti halnya data dan informasi, pengetahuan juga merupakan sumberdaya perusahaan. Pengelolaan pengetahuan (knowledge management) merupakan salah satu disiplin ilmu yang membantu perkembangan pembelajaran organisasi dan manajemen modal intelektual sebagai sumberdaya perusahaan. Pengelolaan pengetahuan dan pengelolaan data sangat tergantung dari kualitas data dan informasi. Kualitas data dan informasi diukur dari aspek ketersediaan, relevansi, kelengkapan, akurasi, konsistensi, tepat waktu, memiliki kegunaan, memiliki arti dan dapat dipahami.

Mengolah data menjadi informasi
Di dalam olah data baik secara manual maupun dengan komputerisasi terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu input, proses, output. Dan tiga tahapan dasar tersebut dapat dikembangkan menjadi:
a. Orginating-Recording (Pencatatan)
Tahapan ini berhubungan dengan proses pengumpulan data yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar atau formulir.
b. Classifiying (Klasifikasi)
Tahapan ini memberikan identitas atau pengklasifikasian dalam data yang akan diolah, apakah identifikasi tersebut dilakukan untuk satu kelompok atau beberapa kelompok dari data yang nantinya merupakan karakteristik dari data yang bersangkutan
c. Sorting (Penyusunan)
Setelah data-data yang akan diolah diberikan identifikasi seperti di atas, maka data tersebut mungkin perlu diatur atau disusun sedemikian rupa, contohnya urutkan menurut kode klasifikasinya
d. Calculating (Perhitungan)
Disini data dimanipulasi seperti pelaksanaan perhitungan-perhitungan atau disebut Calculating
e. Summarizing (Penyusunan Laporan)
Untuk memungkinkan dilakukan analisa terhadap data atau informasi yang dihasilkan, diperlukan penyimpulan atau pembuatan rekapitulasi laporan sesuai dengan keinginan pemakai informasi
f. Storing (Penyimpanan)
Storing atau penyimpanan data dan informasi yang sejenis ke dalam file untuk referensi dimasa yang akan datang perlu dilakukan. Dan media penyimpanan ada beberapa macam, disesuaikan dengan metode dan peralatan yang dipakai dalam sistem pengolahan data, seperti disk, kartu, dokumen
g. Retrieving (Pencarian)
Di dalam file yang disimpan, pencarian data atau retrieving biasa digunakan dengan cara penyimpanannya, terutama jika pengolahan datanya menggunakan computer
h. Communicating (Komunikasi)
Dalam proses olah data menjadi informasi, sampai informasi tersebut dipakai oleh user. Diperlukan suatu komunikasi sehingga mempermudah proses pengolahan data menjadi informasi
i. Reproducing (Penggandaan)
Untuk pengamanan apabila data hilang atau rusak, juga untuk keperluan perusahaan lainnya bisa dilakukan dengan penggandaan dengan menggunakan mesin photocopy, disk, magnetic tape

Mengubah Informasi Menjadi Pengetahuan
Dalam buku Guide to Knowledge Management disebutkan setidaknya ada 10 langkah terpisah yang mesti dilakukan.agar setiap informasi bisa benar-benar menjadi pengetahuan yang bermanfaat :
1. Cari
Setiap orang yang pernah melakukan pencarian informasi di internet tahu bahwa terdapat ratusan, bahkan ribuan sumber informasi untuk suatu tipe informasi tertentu. Langkah ini merupakan salah satu yang paling sulit dari menciptakan pengetahuan. Dari mana data Anda berasal?
2. Dapatkan
Terutama dengan metode search yang baku, adalah penting bahwa informasi didapatkan dari sumber yang orisinil dan penyusunnya harus sumber yang bisa dipercaya. Kumpulkan, dan periksa semua informasi, jangan hanya memilah-milah saja.
3. Evaluasi
Setiap bit informasi harus dievaluasi dari segi kualitas, konteks dan umur (informasi memiliki usia manfaat sependek usia manfaat susu) dan dalam hubungannya dengan informasi-informasi lain yang telah dikumpulkan. Sekali lagi pertimbangkan sumbernya.
4. Susun (Compile).
Salinlah informasi secara benar. Informasi bisa memiliki banyak corak. Ini bukan lelucon. Akurasi sangat penting. Sebagai contoh, seorang reporter sindikasi nasional menyusun informasi mengenai penyelamatan dana perwalian jaminan sosial. Dia melaporkan bahwa 2 persen kenaikan dalam withholding tax jaminan sosial sudah cukup uotuk menyelamatkan dana tersebut. Hanya,ada sedikit masalah karena kesalahan penyusunan dia kehilangan faktor sebesar 15. Dengan kata lain, withholding tax seharusnya dinaikkan 30 persen untuk menyelamatkan dana yang dimaksud. Kesalahan kecil telah merusak seluruh artikel.
5. Pahami.
Informasi tidak langung memiliki arah. Informasi memiliki arti berbeda untuk setiap orang, karena mereka memiliki perspektif tersendiri, setiap orang memiliki tujuan tersendiri, agenda tersendiri dan latar belakang yang berbeda-beda. Semua hal tersebut mempengaruhi pemahaman seseorang atas informasi.
6. Analisis.
Untuk mencapai satu tingkat lebih tinggi dari hanya memahami data, Anda harus mengevaluasi informasi dalam hubungannya dengan semua faktor lain: pengetahuan umum, standar industri, hubungan, kecenderungan untuk berubah, dan lain sebagainya.
7. Simpulkan.
Informasi harus dikonsolidasikan. Seorang tenaga penjualan mungkin mendapatkan ratusan halaman informasi dan mesti menguranginya menjadi satu halaman kesimpulan. Apa kesimpulan yang tepat?
8. Sebarkan / distribusikan.
Informasi harus sampai ke orang-orang yang tepat. Ini merupakan masalah besar dalam perusahaan dan barangkali merupakan langkah yang paling sulit dari 10 langkah mengubah informasi menjadi pengetahuan. Isu ini bisa memakan satu buku, sebagian besar di antaranya berpusat pada hubungan antar pribadi. Informasi, khususnya informasi terkustominasi, bisa sangat berharga dalam organisasi. Karenanya informasi semacam ini bisa dilindungi, diperdagangkan, ditahan, disembunyikan, dihias atau diolah dalam struktur tertentu.
9. Bertindaklah berbasis informasi.
Banyak buku telah ditulis mengenai pentingnya membuat keputusan dan banyak buku juga telah ditulis mengenai pemanfaatan informasi, data, dan pengetahuan dalam keputusan-keputusan tersebut. Apa yang membuat sebuah keputusan memiliki basis yang baik?
10. Gabungkan, pelihara, perbaharui.
Informasi bersifat dinamis dan hidup. Informasi harus disimpan, dikelola, dipelihara dan diperbaharui secara terus-menerus. Informasi mesti diawetkan bersama data-data dan pendapat-pendapat lain. Informasi harus disegarkan. Data-data lama harus dibuang (kecuali analisis tren). Baru kemudian informasi bisa menjadi pengetahuan. Informasi boleh menjadi usang, tapi pengetahuan harus terus menguat.

Sumber:
Eti Rochaety dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
http://id.wikipedia.org
http:/id.88db.com
http:/portalhr.com
http:/blog.its.ac.id

Selasa, 19 Oktober 2010

“The Ten Commandment of Computer Ethics” 10 Etika Berkomputer di Dunia Cyber

Penggunaan komputer dan internet terus meningkat, saat ini sudah 149 juta orang di seluruh dunia yang menggunakan fasilitas internet dan diperkirakan pertumbuhan internet mencapai 12% per bulan. Tujuan dan perilakunya pun memang berbeda. Umumnya orang dewasa menggunakan internet sebagai bagian dari pekerjaan dan untuk mendapatkan informasi, sedangkan anak-anak mengakses internet untuk kebutuhan hiburan seperti game, music, dan berkenalan dengan orang lain.

Dengan banyaknya pengguna internet ini maka dapat dipastikan selalu ada sisi positif dan negatifnya. Cyberbullying (pelecehan atau perilaku mengganggu di dunia cyber) adalah salah satu dampak negatif yang sering terjadi dan dari perilaku ini disurvey telah banyak mengganggu mental anak-anak remaja. Maka dari itu kita harus belajar bagaimana untuk mempunyai etika yang baik dalam ber komputer. Berikut sepuluh etika berkomputer, seandainya diterapkan oleh remaja dan profesional IT pasti dampak negatif dari penggunaan internet akan berkurang:

1. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
2. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
3. Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya
4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
6. Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar
7. Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan
8. Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain
9. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang dirancang
10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat menggunakan komputer

Sebagai netizen (masyarakat cyber) kita harus bersama-sama belajar untuk lebih baik lagi dalam melakukan cyberworld ethics, saya yakin dengan perkembangan dunia internet yang begitu cepat dan diimbangi dengan etika berkomputer yang baik pasti perkembangan di dunia IT akan lebih baik lagi.

Disarikan dari: cyber world ethics
“The Ten Commandment of Computer Ethics”

sumber: http://www.beritanet.com/Technology/Security/10_etika_berkomputer_di_dunia_cyber.html

Sabtu, 09 Oktober 2010

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

(Pertemuan 1)
Oleh: A. Mudhfar Ma’ruf

Pendahuluan
Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi untuk bisa turut serta memajukan Indonesia di segala bidang. Dicetaknya SDM yang berkualitas ini tentu saja tidak terlepas dari peran instansi pendidikan yang berkualitas juga, tanpa terbatas pada tingkatannya, dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Program Pascasarjana dan seterusnya. Persiapan SDM yang berkualitas tampaknya telah dilakukan hampir oleh seluruh instansi pendidikan di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari banyaknya program-program baru yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam usahanya untuk terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikannya tentu saja agar SDM yang dihasilkan berkualitas tinggi dan dapat bertahan di dunia kerja, setiap instansi pendidikan tingkat perguruan tinggi, selalu mengadakan evaluasi secara terus-menerus terhadap keseluruhan proses perkuliahan yang terjadi setiap semesternya. Hal ini dilakukan karena adanya kesadaran bahwa keseluruhan proses yang terjadi pada suatu waktu tertentu belum tentu telah sesuai dan optimal untuk terus dilaksanakan dan dijadikan acuan untuk proses berikutnya. Contohnya kurikulum, kurikulum yang digunakan pada tahun 2004 belum tentu masih sesuai untuk diterapkan pada tahun 2005 atau 2006. Selain kurikulum, hal-hal yang dievaluasi antara lain alokasi tenaga pengajar (pembagian tugas pengajaran), penambahan mata kuliah yang dirasa perlu, dan lain-lain.
Banyaknya hal-hal yang perlu dievaluasi setiap periodenya, memancing pemikirian bahwa bila usaha evaluasi tersebut masih dilakukan secara manual, maka nantinya akan muncul kendala di mana beberapa informasi-informasi penting justru terlewat atau tidak terangkum dengan baik, sehingga tidak cukup baik untuk dijadikan bahan evaluasi. Agar kendala ini bisa dihindari, dibutuhkan suatu manajemen yang baik agar segala sesuatunya dapat terlaksana dengan baik juga.
Tantangan dunia kependidikan yang berorientasi pendidikan untuk semua dan dituntut menyediakan lulusan yang bermutu dan siap pakai dalam lapangan pekerjaan (link and match), mau tidak mau membuat lembaga pendidikan harus menerapkan strategi yang tepat. Di sisi lain, pemerintah memberikan kebebasan lembaga pendidikan untuk menetapkan mekanisme pembiayaan pendidikan. Hal ini secara tidak langsung akan menimbulkan persaingan yang membuat lembaga pendidikan berorientasi pada busines like. Untuk itu dibutuhkan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan kegiatan manajemen dalam lembaga pendidikan.
Sistem informasi manajemen pendidikan (SIM Pendidikan) merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi dalam memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data untuk mendukung proses pengambilan proses bidang pendidikan. Adapun keputusan yang akan diambil sebagai pemecahan masalah yang dihadapi lembaga pendidikan akan didasarkan atas sistem informasi fungsional manajemen pendidikan berupa SIM keuangan pendidikan, SIM operasi pendidikan, SIM SDM Pendidikan, dan SIM pemasaran.

Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Sebelum membahas mengenai pengertian sistem informasi manajemen pendidikan secara utuh, sebelumnya akan dikemukakan pengertian sistem, informasi, dan pendidikan secara singkat berdasarkan pengertian yang dikemukakan beberapa ahli.
1. Sistem
- Sistem adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam satu lingkungan tertentu (Ludwig, 1997)
- Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. (A. Rapoport, 1997).
- Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian yang saling memengaruhi (L. Ackof, 1997)
- Sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan. (Gordon B. Davis, 1995).
- Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai tujuan. (Raymond Mc. Leod, Jr., 2001).
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, bisa ditarik benang merah bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu untuk mencapai tujuan tertentu.
Berangkat dari definisi tersebut, maka sistem mempunyai karakter sebagai berikut:
a. mempunyai komponen-komponen sistem atau subsistem-subsistem (components)
b. mempunyai batas sistem (boundary)
c. mempunyai lingkungan luar (environment)
d. mempunyai penghubung atau antarmuka (interface)
e. mempunyai tujuan (goal)
Sedangkan jenis sistem secara umum terdiri dari sistem terbuka (Open-Loop System) dan sistem tertutup (Closed-Loop System). Sistem terbuka adalah sistem yang tidak memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik. Sedangkan sistem yang tertutup, yaitu sebuah sistem yang memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik. (Raymond Mc. Leod, Jr., 2001).
2. Informasi
- Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang. (Gordon B. Davis, 1995).
- Informasi merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta-fakta yang ada . (Budi Soetejo, 2002).
- Informasi adalah sebuah pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa (suatu objek atau konsep) sehingga manusia dapat membedakan sesuatu dengan lainnya. (Samuel Elion, 1992)
- Informasi merupakan kumpulan data yang diolah, baik bersifat kulitatif maupun kuantitatif dan memiliki arti lebih luas. (Eti Rochaety dkk., 2008)
Ciri-ciri informasi :
a. Benar atau salah
Informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan
b. Baru
Informasi benar-benar baru bagi si penerima
c. Tambahan
Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada
d. Korektif
Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar
e. Penegas
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga meningkatkan keyakinan terhadap informasi
3. Sistem Informasi
Dari pengertian sistem dan informasi di atas, Laudon, Kenneth C. And Jane P. Laudon (2004) mengartikan sistem informasi sebagai kumpulan komponen dalam sebuah organisasi atau lembaga yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Atau lebih jelasnya, Sistem Informasi merupakan gabungan komponen-komponen yang bekerja sama dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis,dan visualisasi di dalam organisasi.
Komponen-komponen Sistem Informasi:
a. Perangkat Keras (hardware)
Peranti fisik (komputer, printer dll.)
b. Perangkat Lunak (software)
Program; sekumpulan perintah agar hardware dapat memproses data
c. Prosedur
Aturan yang digunakan untuk memproses data dan output yang diinginkan
d. Orang
Pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, proses, penggunaan output
e. Basis Data
Sekumpulan tabel, link, dan lain2 yang berkaitan dengan penyimpanan data
f. Jaringan Komputer dan komunikasi data
Sistem penghubung yang memungkinkan resource diakses secara bersama
Di instansi perguruan tinggi, selama ini sistem informasi digunakan sebatas untuk membantu operasional intern dari instansi tersebut dengan mengotomatisasi beberapa fungsi tertentu ketimbang sebagai sarana untuk membantu pengambilan keputusan. Beberapa contoh fungsi yang diotomatisasi adalah registrasi perkuliahan atau pembayaran biaya kuliah, segala sesuatu yang cenderung ke arah usaha memudahkan hubungan antara perguruan tinggi dengan peserta didiknya. Padahal, terdapat sebuah kesempatan baik jika sebuah sistem informasi, khususnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) diimplementasikan di instansi pendidikan untuk membantu pengambilan keputusan, nantinya akan sangat membantu sebagian besar proses perkuliahan, dari segi manajemen perkuliahan, karena yang dilibatkan bukan hanya dari present events, namun juga past events sebagai bahan evaluasi dan input untuk perencanaan di masa mendatang.
4. Manajemen
Secara luas orang sudah banyak mengenal tentang istilah manajemen, hakikat manajemen secara relatif, yaitu bagaimana sebuah aktifitas bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosesdur dan proses.
Secara umum dikatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. (George R. Terry, 1997)
5. Pendidikan
Secara bahasa pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atai kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan, dan cara mendidik).
Menurut undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurut Sihombing (2002) pendidikan mengandung pokok-pokok penting sebagai berikut:
1. Pendidikan adalah proses pembelajaran
2. Pendidikan adalah proses social
3. Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia
4. Pendidikan berusaha mengubah atau mengembangkan kemampuan, sikap, dan perilaku positif
5. Pendidikan merupakan perbuatan atau kegiatan sadar
6. Pendidikan memiliki dampak pada lingkungan
7. Pendidikan berkaitan dengan cara mendidik
8. Pendidikan tidak terfokus pada pendidikan formal
6. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. (Gordon B. Davis).
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu (timely) bagi manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah organisasi, dengan tujuan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki perencanaan dan pengendalian.
SIM adalah kunci dari bidang yang menekankan personal manajemen yang dapat memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan dalam mendukung keputusan dengan melewati suatu prosedur kerja (aturan kerja) yang telah ditetapkan. Sering juga disebut sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Jenis-jenis SIM itu sendiri kemudian dispesialisasikan lagi jenisnya menurut kebutuhan dari organisasi penggunanya, SIM yang digunakan di instansi pemerintahan, pendidikan, rumah sakit atau perusahaan memiliki fungsi yang berbeda.
Dari definisi-definisi di atas, bisa ditarik sebuah pengertian tentang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. SIM Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi tekhnologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.
Pengertian lain SIM Pendidikan adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam lembaga pendidikan.

Referensi
Rochaety, Eti dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
Raymond, Mc Leod. Management Information Sistem. Eight Edition. (New Jersey: Prentice-Hall International, Inc. 2001)
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputer#Sistem_Informasi. Februari 2006. Wikipedia, the free encyclopedia
Laudon, Kenneth C. And Jane P. Laudon. Management Information Sistem: Managing The Digital Firm 8thed. Prentice Hall, 2004.
Rahmat Samik M.-Ibrahim, Penelitian Bidang Sistem Informasi Managemen di Indonesia (SIMDI), 2006

Senin, 06 September 2010

KISAH-KISAH LUCU DIBALIK PEMAKAMAN GUSDUR

3. PINTU GERBANG JEBOL
KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah tokoh nasional bahkan Internasional. Bahkan beliau dikenal sebagai Guru Bangsa. Seorang yang memberikan pendidikan kebangsaan kepada rakyat Indonesia secara universal. Beliau adalah panutan umat, yang tidak hanya milik umat Islam saja tapi seluruh umat beragama. Tidak heran jika pada hari pemakaman beliau jutaan bahkan milyaran pelayat datang dari penjuru daerah, dari berbagai kota sampai pelosok-pelosok desa, muslim maupun non muslim tumpah-ruah di Pesantren Tebuireng.
Karena Gus Dur adalah seorang mantan presiden, dan dihadiri oleh presiden dan wakilnya serta para menteri dan para pejabat lainnya, maka pengamanan pada saat pemakaman beliau sangat ketat. Areal pesantren yang luasnya kurang lebih 4 hektar tersebut harus steril hanya keluarga, pelayat VIP, para pengurus dan aparat keamanan yang bisa masuk ke sana. Karena alasan antisipasi keamanan tersebut jutaan para pelayat harus berada di luar pagar pesantren.
Antusias para pelayat untuk memberikan penghormatan terakhir buat Gus Dur harus tertahan dengan pengamanan yang super ketat. Namun karena niat yang bulat untuk mengantarkan beliau ke liag lahat mereka tidak peduli dengan aparat yang berjaga di depan pintu gerbang pesantren. Lambat laun mereka mulai bergerak ke depan. Mereka tidak seperti tuli dengan teriakan komandan kemanan untuk tidak mencoba masuk. Akhirnya “KREK…” Salah satu pintu gerbang jebol tidak kuat menahan dorongan para pelayat yang jumlahnya jutaan tersebut.

Jumat, 16 Juli 2010

KISAH-KISAH LUCU DIBALIK PEMAKAMAN GUSDUR

2. Misanan Gus Dur
Waktu itu, hari pemakaman KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Prosesi pemakaman berlangsung sangat ketat. Pasalnya, Gus Dur adalah mantan presiden yang punya fasilitas pengamanan ring 1. Kedua, prosesi pemakaman akan dipimpin oleh presiden RI langsung, Bapak Susilo Bambang Yudoyono, yang tentunya system pengamanannya lebih dari seorang mantan presiden. Selain itu, para peziarah yang datang adalah para pejabat Negara mulai tingkat RT sampai menteri, duta besar, dan tokoh-tokoh pemuka agama. Maka tidak mustahil para aparat keamanan harus ketat memilih siapa yang boleh mengikuti proesesi pemakaman langsung.
Karena ketatnya system pengamanan tersebut, banyak peziarah yang kecewa karena tidak bisa mengikuti prosesi perpisahan pemberangkatan Kyai mereka ke liang lahat untuk terakhir kalinya. Akhirnya, di antara para peziarah mencari akal agar bias mengikuti acara prosesi tersebut.
Selain para pejabat, duta besar, dan para pemuka agama, yang diperbolehkan mengikuti prosesi pemakaman tersebut adalah dari pihak keluarga dekat Gus Dur. Ada seorang laki-laki setengah baya mengenakan setelan jas coklat dan bersarung yang diperbolehkan masuk karena mengaku sebagai adik sepupu Gus Dur. Melihat fenomena tersebut puluhan orang dari barisan depan pengantri langsung berupaya masuk dengan mengaku sebagai misanan Gus Dur. Melihat hal itu, para pasukan pengamanan dibuat bingung seakan tidak percaya: “Masak Gus Dur punya ribuan saudara misanan?. Akhirnya salah seorang keamanan yang berjaga-jaga tidak mau ambil pusing berkata: “Waktu untuk keluarga sudah habis, semua orang tidak boleh masuk” (F@R)

Selasa, 11 Mei 2010

EKSISTENSI BAHASA ARAB SEBAGAI BAHASA INTERNASIONAL

Bahasa Arab berasal dari rumpun bahasa-bahasa Semit (Semitic Language/Samiah) yang mempunyai penutur terbanyak di dunia. Masuk dalam rumpun bahasa semit diantaranya: Bahasa Hebrew (Yahudi), Amrahic (Ethiopia), Akkadian (Assyria dan Babilonia), Aramiki (Arab masa Nabi Isa as dan sebagian Syiria).
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh lebih dari 200 juta jiwa dan digunakan secara resmi di lebih dari 20 negara. Secara umum bahasa Arab memiliki dua varietas, pertama bahasa Arab Klasik (Clasical Arabic), bahasa Arab standar/baku, dan kedua bahasa Arab Kolukwial atau yang kita kenal dengan `Amiyyah (bahasa Arab pasaran). Varietas yang pertama umumnya digunakan dalam komunikasi resmi seperti dalam sekolah, kantor, seminar, dilpomatik, berita, buku-buku, majalah, dokumen-dokumen resmi dan sebagainya. Sedangkan varietas kedua, sering digunakan untuk keperluan komunikasi atau percakapan sehari-hari oleh warga kebanyakan dari segala kalangan baik yang terpelajar maupun yang buta huruf.
Faktor yang mempengaruhi bahasa Arab berkembang sedemikian cepat, yang terpenting di antaranya adalah datangnya Islam. Para pembahas dan ahli linguistik sependapat bahwa peristiwa terpenting dalam sejarah perkembangan bahasa Arab adalah datangnya dan tersebarnya agama Islam sampai meluas ke berbagai daerah dari Asia Tengah sampai Afrika Barat.
Populernya bahasa arab seiring dengan perkembangan Islam. Bahasa Arab dan Islam tidak bisa dipisahkan karena adanya al-Quran. Al-Quran adalah kitab suci Agama Islam, agama terbesar dan paling banyak pengikutnya di dunia ini menggunakan bahasa Arab seperti ditegaskan dalam surat Yusuf ayat 2. Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa arab) karena bahasa Arab kaya, abstrak, dan tepat dan luas.
Keinternasionalan bahasa Arab tidak terlepas dari keuniversalan al-Quran dan Islam. Namun bahasa Arab juga punya peran terhadap penyatuan wilayah-wilayah yang sudah “Islamized”. Penyatuan bahasa merupakan faktor dominan dan lebih kuat daripada kesatuan agama. Karena ada beberapa negara yang mempunyai satu agama harus terpecah keyakinannya hanya karena mempunyai bahasa yang berbeda-beda
Kontribusi yang paling besar dari bahasa arab kepada dunia dalah hal penulisan angka. Inggris yang mempunyai jajahan terbanyak sehingga disebut sebagai bahasa dunia mengakui menggunakan Bahasa Arab dalam hal penulisan angka “Arabic numeral”. Hal ini juga menggeser dominasi angka romawi yang kurang realistis. Selain itu, bahasa arab juga mampu menggeser dominasi bahasa-bahasa yang lebih dulu eksis di suatu daerah tertentu seperti: bahasa Aramiyah dan bahasa Yunani di Syiria, Iraq, dan sebagian mesir, bahasa Qibti dan bahasa Latin di Mesir, bahasa barbar di utara Afrika, bahasa Persia di Persia.
Keluasan bahasa arab juga bisa dirasakan pada negara-negara yang tercelup dalam kebudayaan yang beridentitas arab atau negara-negara yang berpenduduk muslim seperti Pakistan, Afganistan, Melayu, Indonesia, Mauritania, Nigeria, Somalia dan lain sebagainya.
Oleh karena itu tidak berlebihan, jika seharusnya di Indonesia yang mempunyai jumlah muslim terbesar di dunia mampu mencetak Koran atau majalah berbahasa arab daripada Koran atau majalah berbahasa inggris padahal kita tidak pernah dijajah Inggris.

Resume dari buku Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya karya Azhar Arsyad dengan Sub Judul yang sama

Sabtu, 02 Januari 2010

KISAH-KISAH DI BALIK PEMAKAMAN GUS DUR

1. TANAH BAROKAH
Ribuan bahkan jutaan orang peziarah setiap hari memadati Komplek Maqbarah Pesantren Tebuireng mulai hari pertama sampai hari ketujuh wafatnya KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid dan para pengurus pondok Tebuireng dibuat bingung karena ada yang janggal pada kuburan Gus Dur karena baru satu hari Gus Dur disemayamkan, tanah tersebut habis seperti tertelan bumi.
Usut-punya usut ternyata banyak dari para peziarah tersebut yang mengambil tanah kuburan yang masih basah tersebut untuk dibawa pulang, menurut mereka “Tanah Barokah” . Akhirnya pengurus pondoklah yang dibuat repot dengan ulah para peziarah tersebut. Karena ulah peziarah ini setiap hari tanah kuburan tersebut gowang (berkurang) dan para pengurus harus menambahi mengambil tanah di tempat lain agar tanah kuburan Gus Dur tersebut tetap seperti semula. Selain itu, para pengurus pondok juga harus bergantian piket menjaga kuburan Gus Dur agar tidak diambil oleh para peziarah “ngalap berkah” tersebut.
Bisa dibayangkan, bagaimana jika setiap orang peziarah yang ribuan bahkan jutaan jiwa tersebut mengambil tanah kuburan Gus Dur segenggam demi segenggam? (F@R)